Masukkan keyword yang anda cari di sini

Senin, 26 September 2016

Petani Desa Gadu Panen Raya Cabe Merah Seluas 5 Hektare Bersama Bupati

infoblora.com on Sep 22, 2016 | 4:21 PM

Petani cabe di Desa Gadu Kecamatan Sambong panen raya bersama Bupati, Kamis (22/9). (foto: adit)
BLORA. Musim kemarau basah ternyata membawa berkah untuk para petani cabe merah di Desa Gadu Kecamatan Sambong. Pada Kamis siang (22/9) para petani di Desa Gadu ini melangsungkan panen raya cabe merah di lahan seluas 5 hektare bersama dengan Bupati Blora H.Djoko Nugroho.

Bupati hadir dengan didampingi Kepala Dinas Pertanian Perkebuanan Peternakan dan Perikanan (Dintanbunakikan) dan Forkopimcam Sambong. Bersama petani, Bupati langsung diajak memetik cabe merah di lahan milik kelompok tani Sumber Pangan yang diketuai oleh Pak Bari dan binaan Kepala Desa Andik Subeno.

Para petani tampak senang, bersama Bupati Kokok (sapaan akrab Djoko Nugroho) memetik cabe yang berwarna merah tua dan berukuran cukup besar untuk ukuran cabe pada umumnya. Dihadapan para juru foto, mereka pun menunjukkan cabe merah yang berhasil dipetik.

“Alhamdulillah pertanian cabe merah di lahan 5 hektare Desa Gadu ini berhasil meskipun agak terkendala dalam hal pengairan. Para petani hanya mengandalkan pengairan dari air sungai yang mulai mengering. Kedepan kita ingin membangun sumur pantek dengan tenaga surya agar pengairannya bisa lebih tertata,” ucap Camat Sambong, Luluk Kusuma.

Bari sebagai ketua kelompok tani menerangkan bahwa keberhasilan panen raya cabe tersebut tidak terlepas dari getolnya semangat petani yang terus ekstra melakukan perawatan dan penyiraman setiap hari. “Kami hanya takut kalau kena hama seperti patek atau membusuknya cabe sebelum masa panen yang disebabkan oleh virus,” ujarnya.

Kepada Bupati, Kepala Dintanbunakikan Reni Miharti meminta maaf karena acara panen raya cabe di Gadu ini merupakan acara dadakan sehingga kurang persiapan. “Sebelumnya saya minta maaf karena ini agenda dadakan sehingga ada keterbatasan tempat dan waktu. Meski demikian saya harap ini tidak dijadikan kendala. Kita ketahui bersama, bahwa cabe merupakan salah satu komoditas unggulan dari Dinas Pertanian. Terimakasih kepada para petani yang tetap semangat menanam cabe meski saat ini harga sedang turun,” katanya.

Dalam kesempatan itu, kepada para petani diberikan bantuan berupa hand sprayer, pompa air, dan obat buah-buahan. Kedepan Dintanbunakikan juga akan memberikan varian jenis tanaman unggulan lainnya agar bisa kembangbiakkan oleh para petani sehingga bisa memperoleh keuntungan ekonomi lebih besar.

Melihat hasil tersebut, Bupati Djoko Nugroho pun memberikan acungan jempol kepada para petani cabe. “Ini luar biasa, dengan kegigihan bapak-bapak semuanya akhirnya bisa panen raya. Bisa saya katakan pertanian cabe ini berhasil, kedepan saya ingin terus dikembangkan untuk tanaman lainnya sehingga lebih beragam. Biar nanti dibantu Dinas Pertanian. Ojo mung palawija tok sing ditandur, tandur liyane sing panene cepet lan bervariasi ben iso nambah duit luwih akeh,” tegas Bupati.

Saat sesi dialog dengan para petani Desa Gadu, Bupati pun menjadi sasaran curhat permasalahan petani yang dihadapi selama menanam tanaman pangan dan sayur-sayuran. Salah satunya tentang pengairan, mereka meminta kepada Bupati utnuk memberikan bantuan pembangunan sumur bor di beberapa titik.

“Permohonan sumur bor nanti biar diatur oleh Dinas Pertanian. Pak Camat juga saya mohon bisa turut membantu demi kelancaran pertanian yang ada di Desa Gadu dan sekitarnya,” lanjut Bupati.

Dengan menggunakan pakaian sedulur sikep (samin), Bupati juga menanyakan kepada petani lebih untung menanam palawija atau cabe merah. Beberapa petani bernama Mijan, Broto dan Totok menjawab lebih untuk menanam cabe merah meskipun perawatannya juga lebih ekstra.

Hasil panen nantinya akan dijual langsung di pasar-pasar lokal Kabupaten Blora. Hal itu dilakukan agar harga tidak jatuh di tangan tengkulak. (ag-infoblora)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar