DASAR-DASAR TAJWID UNTUK PEMULA
- Pendahuluan
بسم الله الرحمن الرحيم الحمد لله رب العالمين والصلاة والسلام على سيد المرسلين واله وصحبه اجمعين قال تعالى ورتل القران ترتيلا …………. الاية
Puji syukur kehadirat ilahi robbi tuhan penguasa jagat. Sholawat dan salam semoga selalu terlimpahkan pada junjungan kita Nabi Agung Nabi akhir zaman yang telah menunjukkan jalan kebenaran pada kita. Amin yaa robbal’alamin.
Dalam makalah ini sengaja tidak kami sebutkan makhroj serta sifat-sifatnya huruf dikarenakan belajar makhroj dan sifat-sifatnya membutuhkan waktu yang cukup panjang dan memakan waktu yang cukup lama, disamping juga harus belajar secara musyafahah (bertemu langsung) dengan guru yang mumpuni.
- HUKUM MEMPELAJARI ILMU TAJWID
Ilmu tajwid adalah : ilmu yang digunakan untuk mengetahui cara mengucapkan kalimat – kalimat Al-Qur’an agar supaya lisan kitatidak salah dalam membacanya. Hukum mempelajari ilmu tajwid adalah fardlu kifayah dan mengamalkannya adalah fardlu ‘ain.
- HUKUM DAN CARA MEMBACA TA’AWWUD
Menrut mayoritas ahli qiro’ah sebelum membaca Al-Qur’an disunahkan membaca ta’awwud, sedangkan menurut sebagian qurro’ hukumnya adalah wajib.
Sedagkan cara membacanya sebaagi berikut :
- Ta’awwud dibaca lirih atau pelan bila olehnya membaca Al-Qur’an dengan lirih, olehnya dengan membaca dengan sendirian dan ditempat yang sunyi , dan dibaca pada waktu sholat baik sholat jahriyyah atau sholah sihriyyah.
- Ta,awwud dibaca keras bila olehnya membaca Al-Qur’an dengan keras dan didengarkan oleh orang lain.
- Ketika membaca Al-Qur’annya dengan bergantian (disaat satu mengakhiri bacaan lalu diteruskan lagi oleh yang lainnya) mak orang yang membaca Al-Qur’an pertama kali membaca ta’awwud dengan keras lalu orang seterusnya dengan lirih.
- Bila ditengah-tengah membaca Al-Qur’an ada perkara yang dating baru (seperti bersin/wahing, batuk, mengucapkan perkataan yang ada hubungannya dengan qiroah seperti mentafsiri Al-Qur’an) serta masih dalam satu majlis maka tidak usah mengulangi bacaan ta’awwud. Apabila perkara yang dating baru tersebut tidak ada hubungannya dengan qiro’ah maka mengulangi ta’awwud lagi sebelum membaca Al-Qur’an yang kedua.
- HUKUM NUN MATI DAN TANWIN
Nun mati dan tanwin bila bertemu dengan huruf hijaiyyah hukumnya ada: 5
1.idzhar
2.idzghom dengan disertai dengung
3.idzghom tanpa adanya dengung.
4.iqlab
5.ikhfa’
kesemuanya itu memiliki huruf dan pengertian sendiri-sendiri.
- IDZHAR
Ialah :mengeluarkan huruf-huruf idzhar tanpa disertai dengungan, pantulan, berhenti, tasydid. sedangkan bacaan idzhar mempunyai enam huruf ( hamzah, hak,’ain, kha’, kho’, ghoin)
Contoh:
َجَنَّاتٍ أَلْفَافًا مَنْ آمَن
ْمِنْهُم
َحَقِيْقٌ عَلِيٌّ أَنْعَم
َعَلِيْمٌ حَكِيْمٌ يَنْحِتُوْن
يَوْمَئِذٍ خَاشِع
- IDZGHOM DENGAN DISERTAI DENGUNG
Ialah : memasukkan nun mati atau tanwin pada huruf ya, nun, mim, wawu..yang mana huruf-huruf tersebut tidak dalam satu kalimah sekira nun mati atau tanwin tersebut menjadi satu huruf dengan ya’, nun, mim, wawu. Namun bila berada dalam satu kalimah maka dinamakan bacaan idzhar.
Contoh :
قِنْوَانٌ دُنْيَا
ٌصِنْوَانٌ عُنْوَان
sedangkan lamanya dengung dalam kitab-kitab tajwid diterangkan 1 alif atau 2 harokat ( 2 gerakan ) namun dalam praktek adalah 3 gerakan(1.5 alif)
contoh:
َمَنْ يَقُوْلُ بَرْقٌ يَجْعَلُوْن
مِنْ نُطْفَةٍ
ًمِمَّنْ مَنَعَ مَثَلًا مَّا بَعُوْضَة
ْغِشَاوَةٌ وَلَهُم
- IDZGHOM TANPA DISERTAI DENGAN DENGUNG
Ialah :memasukkan nun mati atau tanwin pada huruf lam dan ro’.yang mana tikror atau bergetarnya ro’ hanya satu kali getaran.
Contoh:
َوَلَكِنْ لاَ يَشْعُرُوْنَ هُدًى لِلْمُتَّقِيْن
مِنْ ثَمَرَةٍ رِزْقًا
- IQLAB
Ialah : Mengganti suaranya nun mati atau tanwin dengan suaranya mim, disertai dengung ( sama dengan idzghom dengan disertai dengung ) perlu diingat bahwa posisi mulut tidak terlalu rapat tapi masih ada renggang. Sedangkan hurufnya ada satu yaitu Ba’.
contoh : مِنْ بَعْد menjadi مِمّْبَعْد
سميعٌ بَصِيْر menjadi سَمِيْعُمْبَصِيْر
- IKHFA’
Ialah : Mengucapkan huruf mati yang tak bertasydid pada posisi diantara idzhar dan Idzghom.juga disertai dengung. Sedangkan hurufnya ada 15 (ص ف ذ ث ك ج ش ق س د ط ز ت ض ظ )
Contoh: يَنْصُرْكُمْ رِيْحًا صَرْصَرَا dan seterusnya.
مُنْذِر
مِنْ ثَمَرَة جَمِيْعًا ثُمّ
- HUKUM MIM MATI
Bila bertemu dengan salah satu dari huruf hijaiyyah mempunyai 3 hukum:
- Ikhfa’ syafawy Terjadi bila setelah mim mati terdapat huruf ba’
Contoh: تَرْمِيْهِمْ بِحِجَارَةٍ مِنْ سِجِّيْل dibaca ٍتَرْمِيْهِمْبِحِجَارَة
- Idzghom mitsly terjadi bila setelah mim mati terdapat mim.
Contoh: ٌفِيْ قُلُوْبِهِمْ مَرَض dibaca ٌفِيْ قُلُوْبِهِمَّرَض
- Idzhar syafawy terjadi bila setelah mim mati terdapat huruf selain ba’ dan mim.
CATATAN :
Bila terdapat mim atau nun yang bertasydid maka dibaca ghunnah yang mana dengungnya sama keterangan yang ada di bahasan idzghom yang disertai dengung.
Contoh:
عَمَّ يَتَسَاءَلُوْنَ
- HUKUM LAMNYA AL TA’RIF DAN LAM FI’IL
Hukum lamnya al ta’rif ada 2:
- Al qomariyyah terjadi bila setelahnya terdapat salah satu diantara huruf-huruf yang terkumpul dalam lafadz أَبْغِ حَجَّكَ وَخَفْ عَقِيْمَه
Contoh:
ْاَلْعَلِيْمُ, اَلْقَدِيْرُ, اَلْيَوْم, اَلْهَادِي
- Al syamsiyyah terjadi bila setelahnya terdapat salah satu diantara huruf-huruf sebagai berikut ط ث ص ر ت ض ذ ن د س ظ ز ش ل
Contoh: َوَارْكَعُوْا مَعَ الرَّاكِعِيْنَ. اَلَّذِيْن
Sedangkan hukumnya lam fiil (lam yang ada pada kalimah fiil)dibaca idzhar(jelas tidak idzghom) secara muthklaq baik ditengah atau ditepi,baik fiil mudlori’, madly ,amar.
Contoh : قُلْ نَعَمْ , وَاِذْ قُلْنَا ادْخُلُوْا
- HUKUM IDZGHOM MITSLAIN MUTAQORIBAIN MUTAJANISAIN
Terbagi menjadi 2:
- Shoghir ( disaat huruf yang pertama mati )
- Kabir (disaat huruf yang pertama berharokat atau
- IDZGHOM MITSLAIN
Terjadi disaat ada dua huruf yang sama didalam sifat dan makhrojnya .
Contoh: اِضْرِبْ بِعَصَاكَ الْحَجْر – ( Idzghom shoghir) tidak boleh dibaca qolqolah
- IDZGHOM MUTAQORRIBAIN
Terjadi disaat ada dua huruf yang makhrojnya berdekatan tapi berbeda dalam segi sifatnya seperti contoh dal mati bertemu dengan jim, ta’ mati bertemu dengan sin.
Contoh:
ُلَقَدْ جَاءَكُمْ لَقَدْ سَمِعَ الله – shoghir
ْمِنْ بَعْدِ ذَلِكَ وَاِذَا النُّفُوْسُ زُوِّجَت – kabir
- IDZGHOM MUTAJANISAIN
Terjadi disaat ada dua huruf yang makhrojnya sama tapi berbeda dalam segi sifatnya seperti contoh ba’ mati bertemu dengan mim ba’ mati bertemu dengan fa’
contoh : اِرْكَبْ مَعَنَا –shoghir (menurut bacaan imam ‘ashim)
يُعَذِّبُ مَنْ يَشَاء عَلَى مَرْيَمَ بُهْتَانًا -kabir
- MAD
Huruf mad ada 3 yaitu alif yang jatuh setelah fatkhah
Yak yang jatuh setelah kasroh
Wawu yang jatuh setelah dlummah
Mad terbagi menjadi 2: 1.mad ashli
2.mad far’i
- MAD ASHLI
Terjadi bila ada huruf mad yang setelahnya tidak ada hamzah atau sukun ( huruf mati ) Contoh: ْوَاِذْ قَالَ,وَحِيْلَ بَيْنَهُم sedangkan panjang bacaannya adalah 1 alif
- MAD FAAR’I
Dibagi dua :
1. Setelah huruf mad ada hamzah bila dalam satu kalimah dinamkan :mad wajib muttashil
sedangkan panjang bacaannya adalah 4 harokat(2alif) ْلَقَدْ جَاءَكُم
bila berbeda kalimah ( dua kalimah ) dinamakan :mad jaiz munfashil
Sedangkan panjang bacaannya boleh 1,2,3 alif.Bila dibaca 1 alif ada perubahan yaitu:dal mati bertemmu jim atau dal mati bertemu dengan dhad yang mestinya di qolqolahkan menjadi didzghomkan, sebat tidak ada saktah.
- Setelah huruf mad terdapat sukun atau huruf yang mati
Contoh : ولا الضاّلين ,الصاّخه
Bila tak bertasydid dinamakan mad lazim mukhoffaf kilmi .Contoh آلان
Namun bila dalam satu huruf dinamakan mad lazim harfi mutsaqqol bila huruf tersebut diidzghomkan dengan huruf setelahnya Contoh : الم
Sedangkan bila tidak diidzghomkan dengan huruf setelahnya dinamakan mukhoffaf harfi.Contoh ,ن ص .
Bila matinya datang baru ( gara-gara waqof) dinamakan mad ‘aridl lissukun.Contoh: نستعين، الرحيم , رب العامين
Sedang panjang bacaannya
@ Mad lazim mutsaqqol kilmi atau harfi adalah
6 harokat atau 3 alif
@ Mad ‘aridl lissukun panjang bacaannya boleh
1,2,3 alif
- MAD SHILAH
Terjadi bila ada hak dlomir ghoib mufrod mudzakar yang jatuh diantara dua huruf yang hidup. panjangnya 1 alif.
Contoh :
ٌاِنَّهُ بِعِبَادِهِ خَبِيْر namun bila setelahnya terdapat hamzah yang berbeda kalimah dari sebagian ulama’ ada yang mengatakan panjangnya sama dengan mad jaiz munfashil (1,2,3 alif ) Contoh :وَهُوَ يُحَاوِرُهُ انا
- MAD ‘IWAD
Contoh : اَفْوَاجًا
- MAD BADAL
- MAD TAMKIN
Bila terdapat dua yak kumpul sedang yang pertama bertasydid serta berharokat kasroh sedang yang kedua mati Contoh : حيّيت
- MAD LAYN
Bila ada wawu atau ya’ yang jatuh setelah harokat fatkhah serta diwaqofkan panjang bacaannya boleh 1,2,3 alif .
Contoh
ٍلِاِيْلاَفِ قُرَيْش
- PENUTUP
Demikianlah makalah dari kami semoga menjadi acuan bagi rekan-rekan sesama pelajar dan menjadi ma’lum apaadanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar