23 Maret Gerhana Bulan akan Melintasi Sulut
MANADO
- Setelah gerhana matahari, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
(BMKG) memprediksi Sulawesi Utara (Sulut) masih akan dilewati gerhana
bulan penumbra (GBP) pada 23 Maret 2016 mendatang.
Kepala Seksi Observasi Stasiun Geofisika Winangun, Manado Indra Gunawan mengatakan, dua minggu setelah gerhana matahari sementara (GMS), Sulut masih akan menikmati gerhana yakni GBP.
“Gerhana pumbara ini dapat dilihat di beberapa daerah di indonesia, termasuk di dalamnya Sulut,” jelas Gunawan, Kamis (10/3/2016)
Adapun Penumbra adalah bayangan kabur yang terjadi pada saat gerhana atau terjadinya bayangan pada benda gelap (tidak tembus pandang) bulan.
Menurut Gunawan, saat gerhana penumbra, bulan akan tampak sedikit gelap. Untuk Indonesia Barat dan tengah, bulan sudah dalam kondisi gerhana saat terbit.
Sebagai referensi gerhana bulan biasanya terjadi ketika bulan purnama ketika Matahari – Bumi – Bulan berada pada posisi sejajar.
Tapi, tidak setiap bulan purnama gerhana bulan akan terjadi. Ini dikarenakan orbit bulan yang memiliki kemiringan lima derajat terhadap orbit bumi.
Ketika terjadi gerhana, bulan akan memasuki bayangan bumi yang kalau diamati memiliki dua komponen kerucut.
Bayangan pada kerucut terluar adalah area bayangan penumbra dimana bumi menghalangi hanya sebagian cahaya matahari untuk mencapai bulan.
Sedangkan kerucut yang ada di dalam kerucut penumbra atau yang disebut umbra merupakan area di mana bumi menghalangi seluruh cahaya matahari untuk mencapai Bulan.
Disamping itu, BMKG memprediksi 2016 adalah tahun musim gerhana. Sebab selain gerhana matahari dan GBP, masih ada GBP pada 18 Agustus 2016 yang kemungkinan besar dapat diamati dari Indonesia, GBP lagi 16-17 September 2016 yang juga dinilai dapat diamati dari Indonesia.
Selain itu diprediksi pula ada Gerhana Matahari Cincin (GMC) yang akan terjadi pada 1 September 2016. Hanya saja gerhana ini tidak dapat diamati dari Indonesia.
Kepala Seksi Observasi Stasiun Geofisika Winangun, Manado Indra Gunawan mengatakan, dua minggu setelah gerhana matahari sementara (GMS), Sulut masih akan menikmati gerhana yakni GBP.
“Gerhana pumbara ini dapat dilihat di beberapa daerah di indonesia, termasuk di dalamnya Sulut,” jelas Gunawan, Kamis (10/3/2016)
Adapun Penumbra adalah bayangan kabur yang terjadi pada saat gerhana atau terjadinya bayangan pada benda gelap (tidak tembus pandang) bulan.
Menurut Gunawan, saat gerhana penumbra, bulan akan tampak sedikit gelap. Untuk Indonesia Barat dan tengah, bulan sudah dalam kondisi gerhana saat terbit.
Sebagai referensi gerhana bulan biasanya terjadi ketika bulan purnama ketika Matahari – Bumi – Bulan berada pada posisi sejajar.
Tapi, tidak setiap bulan purnama gerhana bulan akan terjadi. Ini dikarenakan orbit bulan yang memiliki kemiringan lima derajat terhadap orbit bumi.
Ketika terjadi gerhana, bulan akan memasuki bayangan bumi yang kalau diamati memiliki dua komponen kerucut.
Bayangan pada kerucut terluar adalah area bayangan penumbra dimana bumi menghalangi hanya sebagian cahaya matahari untuk mencapai bulan.
Sedangkan kerucut yang ada di dalam kerucut penumbra atau yang disebut umbra merupakan area di mana bumi menghalangi seluruh cahaya matahari untuk mencapai Bulan.
Disamping itu, BMKG memprediksi 2016 adalah tahun musim gerhana. Sebab selain gerhana matahari dan GBP, masih ada GBP pada 18 Agustus 2016 yang kemungkinan besar dapat diamati dari Indonesia, GBP lagi 16-17 September 2016 yang juga dinilai dapat diamati dari Indonesia.
Selain itu diprediksi pula ada Gerhana Matahari Cincin (GMC) yang akan terjadi pada 1 September 2016. Hanya saja gerhana ini tidak dapat diamati dari Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar